Jumat, 23 November 2012

Kartu Ucapan Selamat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke- 67 Tahun 2012

Kartu Ucapan Selamat Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke- 67 Tahun 2012

Kami Anggota KKG Gugus II Nunukan 
Mengucapkan
SELAMAT HARI GURU NASIONAL
DAN HUT  PGRI KE- 67 TAHUN 2012

 
"ENGKAU ADALAH PELITA
DALAM KEGELAPAN HIDUPKU"
Kita bisa membaca karena siapa?
Kita bisa menulis berkat siapa?
Kita jadi rajin ngerjain PR, tugas dari siapa?
Kita bisa jadi begini karena siapa?
kita bisa sesukses sekarang ini, karena siapa?
Hal itu nggak akan terlepas dari jasa seorang guru yang telah mendidik kita. Jadi, sepantasnya, seorang guru itu kita anugerahi penghargaan yang setinggi-tingginya, walau penghargaan itu tanpa tanda jasa, namun apapun alasaannya guru tetaplah menjadi pelita dalam kegelapan.

Kamis, 08 November 2012

Jurnal Kegiatan KKG, Tanggal 08 September 2012


Pertemuan KKG Sabtu, 09 September 2012
Bismillahirrahmanirrahin
Assalamu Alikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Pertemuan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 01 September 2012 dan dihadiri oleh 57 orang anggota (73, 10%) membahas agenda sebagai berikut:
Sosialisasi  Program
Pertemuan membahas sosialisasi program KKG Gugus II Nunukan dibuka oleh sekretaris Sriady Faisal, S. Pd. dan selanjutnya dipandu oleh ketua KKG Abd. Wahid, S. Pd. Program Kerja KKG Gugus II Nunukan. Program Kerja KKG Gugus II Nunukan Meliputi:

PROGRAM KERJA RUTIN
PROGRAM KERJA PENGEMBANGAN
1.    Pembuatan Program
2.    Sosialisasi Program
3.    Persiapan UTS I (Jenis dan Jumlah Soal)
4.    Perangkat Pembelajaran
5.    Diskusi Masalah Pembelajaran
6.    Ulangan Semester I (Persiapan, Penyerahan dan Pengumpulan Soal)
7.    Persiapan UTS II (Jenis dan Jumlah Soal)
8.    Persiapan Semester II (Persiapan, Penyerahan dan Pengumpulan Soal
9.    Laporan Tahunan
1.        Lomba Akademik
2.        Try Out UASBN
3.        Penelitian Tindakan Kelas
4.        Penulisan Karya Tulis Ilmiah
5.        Seminar, lokakarya, koloqium (paparan hasil penelitian), dan diskusi panel
6.        Pendidikan dan Pelatihan berjenjang (diklat berjenjang)
7.        Penerbitan jurnal KKG
8.        Penyusunan website KKG
9.        Forum KKG provinsi
10.    Kompetisi kinerja guru
11.    Peer Coaching (Pelatihan sesama guru menggunakan media ICT)
12.    Lesson Study (kerjasama antar guru untuk memecahkan masalah pembelajaran)
13.    Professional Learning Community (komunitas-belajar professional)
14.    TIPD (Teacher International Profesional Develovment)/ kerjasama MGMP internasional
15.    Global Gateway (kemitraan lintas negara)

Program Kerja Ini diharapkan dapat terlaksana selama masa kepengurusan. Untuk Program pengembangan pada tahun I kepengurusan berdasarkan hasil rapat pada kesempatan tersebut disepakati akan dilaksanakan sebanyak 4 program yakni pembuatan wabsite, Try Out UASBN, Lomba Akademik dan Lesson Study. Sementara Program Pengembangan yang lain InsyaAllah terealisasi pada tahun ke-2, ke-3 dan ke-4 masa kepengurusan.
Pada Tahun I kepengurusan telah disepakati dan ditetapkan jadwal pertemuan rutin sebanyak 20 kali pertemuan dan terakumulasi dalam bentuk rincian program dan kalender kegiatan KKG Gugus II Nunukan.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekuatan dan kesehatan kepada kita semua. Amin...

                                                                                                     Posting by; Sriady Faisal

Jurnal Pertemuan KKG Tanggal 01 September 2012

Pertemuan KKG Sabtu, 01 September 2012
Bismillahirrahmanirrahin
Assalamu Alikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Pertemuan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 01 September 2012 dan dihadiri oleh 60 orang anggota (76,90%) membahas agenda sebagai berikut:
1. Pembubaran Pengurus KKG Gugus II Nunukan Periode 2009-2012 Adapun Susunan pengurus KKG Gugus II Nunukan Periode 2009-2012 sebagai berikut Pembina dan Penasehat: Ka. Dinas Pendidikan Kabupaten Nunukan
                                    Ka. UPT PDM Kec. Nunukan
                                    Pengawas TK/SD Gugus II Kec. Nunukan
                                    Para Kepala Sekolah  Gugus II Kec. Nunukan
Ketua                          : Laila Anggraini, S. Pd.SD
Wakil Ketua                : Basri, S. Pd. SD
Sekretaris                    : Tumini, S.Pd. SD.
Wakil Sekretaris          : Abd. Wahid, S. Pd.
Bendahara                  : Masnia, S. Pd.SD
Anggota                     : Para Guru Gugus II Kec. Nunukan yang meliputi Guru SDN 003 (Sekolah Inti), SDN 011 (Imbas), SDN 010, MI Al-Khairat dan SDIT Ibnu Sina
Selama masa kepengurusan, mereka telah mengabdi dengan penuh integritas dan dedikasi yang tinggi dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada tingkat gugus II Kecamatan Nunukan Pembubaran pengurus berlangsung dengan hikmad dan tepat pada Pukul 11.30 Pimpinan Sidang Bapak Milkias, S. Pd.SD yang ditandai dengan ketukan palu sidang secara resmi membubarkan kepengurusan KKG Gugus II Kecamatan Nunukan. Apresiasi yang tinggi kami berikan kepada mereka dan ucapan yang termulia baginya adalah "Jazakumullahu Khairan Katsira" Semoga Allah membalas kebaikan kalian.
2. Agenda selanjutnya adalah Pembentukan pengurus Baru KKG Gugus II Nunukan Periode 2012-2016. Prosesi pembentukan Pengurus sebagai berikut
a. Sistem pemilihan secara aklamasi
b. Pengurus yang akan dipilih mengakomodir seluruh sekolah yang ada di gugus II Kecamatan Nunukan.
c. Peserta memberikan usulan nama yang akan mengisi formasi pengurus yakni ketua, wakil ketua, sekretaris, wakil sekretaris, bendahara, wakil bendahara dan pemandu kelas.
Setelah melalui proses pemilihan yang berlangsung kurang lebih 30 menit, Struktur Kepengurusan KKG Gugus II Nunukan yang terpilih yaitu:
Ketua                      : Abd. Wahid, S. Pd (SDN 003 Nunukan)
Wakil Ketua             : Herawati, S. Pd. SD (SDN 010 Nunukan)
Sekretaris                 : Sriady Faisal, S. Pd. (SDN 011 Nunukan)
Wakil Sekretaris       : Arifin (SDIT Ibnu Sina Nunukan)
Bendahara               : Masniah (SDN 003 Nunukan)
Wakil Bendahara     : Rabiah, S. Pd.I (MI Al-Khairat)
      Pemandu Kelas  I    : SDN 003 Nunukan
                                      Ketua       : Dini Permatasari, A. Ma. Pd.
                                      Sekretaris : Rustilasini, A. Ma. Pd
      Pemandu Kelas II    : MI AlKhairat Nunukan
                                      Ketua       : Muslimin, S. Pd.I
                                      Sekretaris  : Kasmawati, A. Ma
      Pemandu Kelas III   : SDN 003 Nunukan
                                      Ketua        : Fadliah
                                      Sekretaris  : Juardi, S. Pd.I
      Pemandu Kelas IV   : SDIT Ibnu Sina
                                      Ketua        : Hasmawati, S. Si
                                      Sekretaris  : Suriani Saddu, S. Pd.
      Pemandu Kelas V    : SDN 011 Nunukan
                                      Ketua        : Tumini, S. Pd. SD
                                      Sekretaris  :  Hasniati, S. Pd.
      Pemandu Kelas VI   : SDN 003 Nunukan
                                      Ketua        : Siti Zulaeha, S. Pd. SD
                                      Sekretaris  : Basri, S. Pd. SD.
      Pemandu B. Inggris : Ketua        : Gracia Naomi, S. Pd.
                                      Sekretaris  : Athirah, S. Pd.
      Pemandu Agama     : Ketua        : Efendy, A. Ma
      Protestan                  Sekretaris  : Mariana Bangnga, S. Th
Kepada Pengurus terpilih diucapkan semoga Allah SWT memberikan kekuatan  agar dapat melaksanakan amanah dan tugas yang mulia ini. Pertemuan pun ditutup secara resmi oleh Pimpinan Sidang. Akhir kata semoga Allah senantiasa mencurahkan Ilmu pengetahuan kepada kita semua.

                                                            Posted By Sriady Faisal

                                                             

Sabtu, 03 November 2012

Taksonomi Bloom

TAKSONOMI BLOOM REVISI
Taksonomi Bloom, ya istilah ini tentu sangat melekat di benak sanubari para pendidik di seluruh dunia tak terkecuali di Indonesia. Jelang peringatan Hari Pendidikan di Indonesia, berikut saya posting artikel tentang Taksonomi Bloom, yang kali ini sudah mengalami revisi.
Taksonomi berasal dari bahasa Yunani "tassein" yang berarti untuk mengklasifikasi dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi berarti klasifikasi berhirarkhi dari sesuatu atau prinsip yang mendasari klasifikasi. Semua hal yang bergerak, benda diam, tempat, dan kejadian-sampai pada kemampuan berpikir dapat diklasifikasikan menurut beberapa skema taksonomi (http://en.wikipedia.org/wiki/Bloom%27s_Taxonomy).
Konsep Taksonomi Bloom dikembangkan pada tahun 1956 oleh Benjamin S. Bloom, seorang psikolog bidang pendidikan. B enjamin S. Bloom amat populer di kalangan pendidikan dengan taksonominya yang lazim disebut dengan taksonomi Bloom. Konsep ini mengklasifikasikan tujuan pendidikan dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.
Taksonomi Bloom itu merupakan penggolongan (klasifikasi) tujuan pendidikan (ada yang menyebutnya sebagai perilaku intelektual/”intellectual behavior”) yang dalam garis besar terbagi menjadi tiga ranah atau kawasan (“domain”), yaitu ranah kognitif (berkaitan dengan kognisi atau penalaran/pemikiran–dalam bahasa pendidikan Indonesia disebut “cipta”), ranah afektif (berkaitan dengan afeksi atau “rasa”), dan ranah psikomotor (berkaitan dengan psikomotor atau gerak jasmani-jiwani, gerak-gerik jasmani yang terkait dengan jiwa; mirip dengan “karya”–walau sebenarnya tidak sama persis).
Ranah kognitif
 meliputi fungsi memproses informasi, pengetahuan dan keahlian mentalitas. Ranah afektif meliputi fungsi yang berkaitan dengan sikap dan perasaan. Sedangkan ranah psikomotorik berkaitan dengan fungsi manipulatif dan kemampuan fisik.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Menjadi Guru yang Disenangi


 yang tidak mau menjadi guru yang disukai siswa. Semua guru sepertinya mengharapkan ini. Tapi tahukah anda bahwa semakin minta disukai siswa semakin jauh kita dari kriteria guru yang layak disukai siswa?

Jika disukai siswa menjadi tujuan kita sebagai guru tidak ada yang namanya profesionalisme lagi, yang ada hanyalah menuruti apa yang siswa mau dan inginkan, bahkan bila yang diinginkan sudah keluar jalur kegiatan belajar dan mengajar.

Menjadi guru yang disukai bukan perkara mudah tapi juga tidak sulit, saya pribadi pun masih dalam upaya untuk bisa disukai siswa. Namun tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, dimana ada kemauan disitu ada jalan. Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat dijadikan panduan:
1.      Tidak terlalu banyak melaksanakan metode ceramah
2.      Memberikan contoh kepada siswa apa yang ia ingin siswa lakukan. Jika anda sebagai guru berharap siswa anda hormat pada anda, silahkan terlebih dahulu menjaga harga diri siswa anda di kelas.
3.      Jika marah atau kecewa pada siswa, berbicara lah pada mereka dan bukan berteriak.
4.      Berbagi senyum tulus pada semua siswa. Siswa yang dicap sebagai anak yang ‘bermasalah’ akan luntur dan akan menyukai anda jika anda berikan senyum pada mereka.
5.      Memotivasi siswa dengan cara memotivasi dan bukan menyindir.
6.      Menggunakan humor pada tempat dan saat yang tepat.
7.      Mudah diajak berteman oleh siswa dan bukan menjadi teman siswa. Mudah diajak berteman artinya anda pihak yang pasif dalam berkomunikasi namun tetap dengan cara yang profesional. Berusaha menjadi teman siswa hanya akan menyulitkan situasi anda dikemudian hari.
Penyabar dan menganggap semua siswa sedang berproses. Hindari meneruskan warisan guru lain dengan melanjutkan cap yang sudah diterima oleh siswa tertentu.

Akreditasi Sekolah

Akreditasi Sekolah
Akreditasi sekolah, baik terhadap kinerja maupun kelayakannya, perlu dilakukan sebagai bentuk akuntabilitas kepada publik. Akreditasi sekolah dilakukan oleh pemerintah dan kompeten untuk menentukan kelayakan suatu sekolah dalam rangka penjaminan mutu kepada publik. Penentuan kelayakan suatu sekolah didasarkan atas hasil akreditasi yang dilaksanakan oleh Badan Akreditasi Sekolah (BAS).
Mengingat BAS merupakan lembaga baru, maka diperlukan pedoman yang dapat membantu/memfasilitasi penyelenggaraan akreditasi sekolah, mulai dari pembentukan BAS sampai penentuan hasil akhir akreditasi sekolah. Oleh karena itu, Buku Pedoman Akreditasi Sekolah ini dirancang untuk membantu pihak-pihak yang terkait dengan penyelenggaraan akreditasi sekolah.
Buku Pedoman ini disusun dengan mengacu kepada KepMendiknas 087/U/2002 dan Kepmendiknas 039/U/2003. Buku Pedoman ini akan memberikan rambu-rambu tentang pelaksanaan akreditasi sekolah yang meliputi arti, tujuan, manfaat, sistem, pelaksanaan, monitoring dan publikasi, dan organisasi Badan Akreditasi Sekolah.

Kamis, 25 Oktober 2012

Ucapan Selamat Idul Adha

Assalamu Alaikum Wr. Wb
Segenap Pengurus dan Anggota KKG Gugus II Nunukan
Mengucapkan Selamat Idul Adha 1433 H Maaf Lahir Batin





Ucapan selamat Idul Adha

Rabu, 03 Oktober 2012

Sebuah Harapan tentang Rencana Pemberlakuan Kurikulum Baru

Kurikulum Baru“Pantai Rei”, sebuah ungkapan klasik dari Heraclites (530SM) yang artinya segala sesuatu berubah. Dan tampaknya itulah yang terjadi dan akan terus terjadi dengan dunia pendidikan kita. Berdasarkan informasi yang beredar di berbagai media massa, bahwa saat ini pemerintah  tengah mempersiapkan kurikulum baru yang diharapkan dapat rampung pada bulan Februari 2013.
Sebelum disahkan dan diaplikasikan, terlebih dahulu pemerintah akan melakukan uji publik terhadap rancangan kurikulum baru ini untuk memperoleh kritik dan masukan dari masyarakat. Kurikulum ini merupakan evaluasi dari seluruh mata pelajaran dan akan diterapkan pada semua jenjang pendidikan, mulai dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
Dilihat dari konten,  kurikulum baru ini akan memangkas jumlah mata pelajaran. Di tingkat Sekolah Dasar (SD)  jumlah mata pelajaran hanya empat yakni Bahasa Indonesia, PPKn, Matematika dan Agama, dengan tetap mengacu kepada  Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang ditetapkan. Terkait dengan mata pelajaran IPA dan IPS,  yang sempat diisukan akan ditiadakan,  kedua mata pelajaran ini  tetap akan diberikan kepada siswa  dalam bentuk yang  berbeda, terintegrasi dengan mata pelajaran lain (Khairil Anwar Notodiputro,  JPNN.com). Sementara, untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak tujuh mata pelajaran dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 10 mata pelajaran. (Inilahjabar.com). Dilihat dari strategi, kurikulum baru ini akan menekankan pada model pembelajaran tematik yang mengarah pada pendidikan karakter. Dengan pendidikan bersifat tematik akan dapat mengembangkan tindak kompetensi penting, yakni perilaku, keterampilan, dan pengetahuan. Selain itu, melalui pendekatan tematik ini, diharapkan  dapat  memberikan ruang gerak bagi siswa untuk berekspresi seluas-luasnya dalam mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya.
Menurut Musliar (AntaraNews.com): “Pendidikan karakter akan lebih banyak dipelajari siswa di tingkat sekolah dasar dimulai sejak dini, semakin tinggi jenjangnya, pelajaran terkait pendidikan karakter berkurang dan diganti dengan pelajaran keilmuan”.
Hal senada disampaikan oleh Prof. Kacung Marijan, MA, Staf ahli Mendikbud, bahwa: “Kurikulum pendidikan yang baru nanti akan mengubah mindset pendidikan yang bersifat akademik menjadi dua paradigma yakni akademik dan karakter, bahkan pendidikan karakter akan lebih banyak di tingkat pendidikan dasar atau TK dan SD, karena karakter itu merupakan pondasi pendidikan”. (Kompas.com)
===============
Sumber : diolah dari berbagai sumber di internet
===============
Refleksi:
Terlepas dari kebijakan yang akan diambil nanti, ada beberapa catatan penting terkait dengan upaya perubahan kurikulum ini:
  1. Perubahan kurikulum pada  dasarnya merupakan konsekuensi logis dari sifat dasar pendidikan yang dinamis,  senantiasa bergerak mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan faktor-faktor yang melandasinya, baik filosofis, psikologis, sosiologis, IPTEK dan faktor-faktor lainnya. Oleh karena itu, saya memandang positif terhadap rencana perubahan kurikulum ini.
  2. Berkaitan dengan pengembangan pendidikan karakter, berdasarkan dokumen kurikulum pendidikan karakter yang ada sekarang ini, saya melihat masih tampak terlalu banyak muatan nilai yang ingin dikembangkan melalui pendidikan karakter,  tentu hal ini menjadi beban yang tidak mudah bagi guru dalam mengimplementasikannya. Oleh karena itu, barangkali ada baiknya jika difokuskan pada beberapa nilai tertentu  yang benar-benar urgen secara nasional. Misalnya: tentang kejujuran,  diharapkan  melalui kurikulum baru ini upaya pendidikan benar-benar fokus untuk mengantarkan seluruh peserta didik dan  anak bangsa di negeri ini menjadi manusia-manusia  yang jujur.
  3. Perubahan kurikulum membawa implikasi tersendiri terhadap peran dan tugas guru selaku pelaksana utama kurikulum. Dengan sendirinya, upaya pemberdayaan dan penguatan kompetensi guru menjadi sangat penting agar dapat menyelaraskan dengan berbagai tuntutan perubahan. Sehebat apapun kurikulum  yang akan diberlakukan, jika tidak diimbangi dengan keberdayaan dan keberbudayaan guru tampaknya hanya akan menghasilkan kesia-sian  belaka.  The man behind the  gun!
  4. Pelayanan Bimbingan dan Konseling diyakini sebagai bagian  integral dari sistem pendidikan kita. Oleh karena itu, perubahan kurikulum yang akan dilakukan diharapkan secara tegas dan jelas dapat mewadahi kepentingan pelayanan Bimbingan dan Konseling, yang selama ini tampak masih ambigu dan berjalan tertatih-tatih. Saya berharap kepada para praktisi dan terutama para ahli Bimbingan dan Konseling di negeri ini untuk kompak dan merapatkan barisan dalam turut serta mewarnai kebijakan kurikulum ini.  Sehingga ke depannya, diharapkan pelayanan bimbingan dan konseling dapat berjalan optimal dan  lebih berkonstribusi lagi terhadap pendidikan kita.
  5. Peran Pengawas Sekolah sebagai tenaga penjaminan mutu masih sangat perlu untuk direvitaliasasi dan diberdayakan agar dapat “mengawal” dengan tepat dan benar terhadap jalannya perubahan kurikulum.
  6. Kita tahu bahwa dimana pun tak pernah ada kurikulum yang sempurna, dan  kita semua berharap semoga kurikulum baru ini setidaknya dapat diandalkan dan menjadi tumpuan harapan baru bagi terciptanya pendidikan dan kehidupan yang lebih baik di negeri ini. Better education, better life!  


              =========APA HARAPAN ANDA TERHADAP KURIKULUM BARU?===========

Rabu, 26 September 2012

PEDOMAN PENYUSUNAN RPP BERDASARKAN PERMENDIKNAS NO 41 THN 2007

PEDOMAN PENYUSUNAN RPP
SESUAI PERMENDIKNAS NO 41 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PROSES

Dalam membuat dan mempersiapkan RPP untuk sekolah dasar dan menengah kita haruslah mengacu pada peraturan yang ada dan telah di legitimasi oleh pihak yang berwewenang dalam hal ini pemerintah. Berdasar PERMENDIKNAS NOMOR 41 TAHUN 2007 Tentang STANDAR PROSES UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH, RPP yang di buat oleh guru harus memenuhi 11 komponen RPP dan Prinsip-prinsip penyusunannya.
RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai KD. Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih. Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan di satuan pendidikan.


Komponen RPP adalah:

1. Identitas mata pelajaran, meliputi:
    a. satuan pendidikan,
    b. kelas,
    c. semester,
    d. program studi,
     e. mata pela¬jaran atau tema pelajaran,
     f. jumlah pertemuan.
2. standar kompetensi
     merupakan kualifikasi kemam¬puan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan      
     pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang       diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester  
     pada suatu mata pelajaran.

3. kompetensi dasar,
adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran ter¬tentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompe¬tensi dalam suatu pelajaran.
4. indikator pencapaian kompetensi,
adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilai¬an mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja opera¬sional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
5. tujuan pembelajaran,
menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. materi ajar,
memuat fakta, konsep, prinsip, dan pro¬sedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompe¬tensi.
7. alokasi waktu,
ditentukan sesuai dengan keperluan un¬tuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. metode pembelajaran,
digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembela¬jaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situ¬asi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
9. Langkah-langkah pembelajaran :
Langkah-langkah minimal yang harus dipenuhi pada setiap unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
Kegiatan pendahuluan. (10% dari Total Alokasi Waktu )
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran;
b. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
c. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan dicapai;
d. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai dengan silabus.
Kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi). (75% dari Total Alokasi Waktu)
EKSPLORASI
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
a. melibatkan siswa mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber;
b. menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran dan sumber belajar lain;
c. memfasilitasi terjadinya interaksi antarsiswa serta antara siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya;
d. melibatkan siswa secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan
e. memfasilitasi siswa melakukan percobaan di laboratorium, studio atau lapangan.
ELABORASI
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
a. membiasakan siswa membaca dan menulis yang beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
b. memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas, diskusi dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis;
c. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut;
d. memfasilitasi siswa dalam pembelajaran kooperatif dan kolaboratif;
e. memfasilitasi siswa berkompetisi secara sehat untuk meningkatkan prestasi belajar;
f. memfasilitasi siswa membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok;
g. memfasilitasi siswa untuk menyajikan hasil kerja secara individual maupun kelompok.
h. memfasilitasi siswa melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan;
i. memfasilitasi siswa melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri siswa.
KONFIRMASI
 
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
a. memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa;
b. memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber;
c. memfasilitasi siswa melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan;
d. memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
e. berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan siswa yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar;
f. membantu menyelesaikan masalah;
g. memberi acuan agar siswa dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi;
h. memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; dan
i. memberikan motivasi kepada siswa yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
a. bersama-sama dengan siswa dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
b. melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
c. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
d. merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar siswa;
e. menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
f. Jawaban dibuktikan dengan melakukan observasi secara acak, hasil supervisi kepala sekolah/madrasah, dan kesesuaian RPP dengan pelaksanaan proses pembelajaran.
Catatan :
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam setiap pertemuan.
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Prinsip-prinsip Penyusunan RPP
  1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik; RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
  2. Mendorong partisipasi aktif peserta didik; Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
  3. Mengembangkan budaya membaca dan menulis; Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
  4. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut; RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedial.
  5. Keterkaitan dan keterpaduan; RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
  6. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi; RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

REGULASI


  1. Permendikbud NO. 44 Tahun 2012 Tentang Pungutan dan Sumbangan Biaya Pendidikan 
  2. Permendiknas No 20 Tahun 2007 Tentang Standar Penilaian Pendidikan
  3. Permendiknas No 19 Tahun 2007 Tentang Standar Pengelolaan
  4. Permendiknas No 41 Tahun 2007 Tentang Standar Proses
  5. PP No 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan
  6. UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
  7. Permendikbud No 51 Tahun 2011 Tentang Juknis BOS Tahun 2012
  8. Permendiknas No 40 Tahun 2009 Tentang Standar Penguji Kursus dan Pelatihan
  9. Permendiknas No 41 Tahun 2009 Tentang Standar Pembimbing Kursus dan Pelatihan
  10. Permendiknas No. 42 Tahun 2009 Tentang Standar Pengelola Kursus dan Pelatihan
  11. Permendiknas No 44 Tahun 2009 Tentang Standar Pengelola Paket A, B, dan C
  12. Permendiknas No 12 Tahun 2007 Tentang Standar Pengawas Pendidikan
  13. Permendiknas No 13 Tahun 2007 Tentang Standar Kepala Sekolah
  14. Permendiknas No 23 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
  15. Permendiknas No 22 tahun 2006 Tantang Standar Isi
  16. Permendiknas No 24 Tahun 2008 Tentang Standar TU Sekolah
  17. Permendiknas No 25 Tahun 2008 Tentang Standar Pustakawan Sekolah
  18. Permendiknas No 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Permendiknas No 24 Tahun 2007 Tentang Standar Sarana dan Prasarana
  19. PP No 56 Tahun 2012 Tentang Pengangkatan Honorer Menjadi Calon PNS

DOKUMENTASI RAPAT PENGURUS






Selasa, 25 September 2012

CONTACT

KELOMPOK KERJA GURU (KKG) GUGUS II NUNUKAN
KABUPATEN NUNUKAN
Sekretariat: SDN 003 Nunukan, Jln Bhayangkara RT. 009 Nunukan Barat
Telp. 0556-21565

Email : kkggugusnnk@gmail.com
Facebook Page : KKG Gugus II Nunukan
Blogspot : http://kkg2nnk.blogspot.com



CONTACT PENGURUS

                     NAMA                                  HANDPHONE
  •     ABD. WAHID, S. Pd                  081346298183
  •     HERAWATI, S. Pd.SD               08125352664
  •     SRIADY FAISAL, S. Pd              085299267283  
  •     ARIFIN                                         08132868384
  •     MASNIAH                                    081253220099
  •      RABIAH, S. Pd.I                         085246534388

Exchange Link